Selasa, 29 September 2009

Konsep Komunikasi Antara Pribadi

* View
* clicks

Posted October 13th, 2009 BY ainun

* Tugas Kuliah Lainnya

Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi anatara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal. Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang melibatkan hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru murid dan sebagainya. Ciri-ciri komunikasi diadik adalah: pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak yang dekat; pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan, baik secara verbal ataupun nonverbal. Kedekatan hubungan pihak-pihak yang berkomunikasi akan tercermin pada jenis-jenis pesan atau respons nonverbal mereka, seperti sentuhan, tatapan mata yang ekspresif, dan jarak fisik yang sangat dekat.
Meskipun setiap orang dalam komunikasi antarpribadi bebas mengubah topik pembicaraan, kenyataannya komunikasi antarpribadi bebas mengubah topik pembicaraan, kenyataannya komunikasi antarpribadi bisa saja didominasi oleh suatu pihak. Jelas sekali bahwa komunikasi antarpribadi sangat potensial untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena kita dapat menggunakan kelima alat indra tadi untuk mempertinggi daya bujuk pesan yang kita komunikasikan kepadanya. Komunikasi antarpribadi berperan penting hingga kapan pun, selama manusia masih mempunyai emosi.

Komunikasi verbal dan non-verbal

a. Komunikasi Verbal
Dalam hal ini komunikasi verbal berarti bahasa atau sebagai perangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut. Yang digunakan dan dipahami suatu komunitas. Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan dan maksud kita. Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang merepresentasikan berbagai aspek realitas individual kita. Konsekuensinya, kata-kata adalah abstraksi realitas kita yang tidak mampu menimbulkan reaksi yang merupakan totalitas objek atau konsep yang diwakili kata-kata itu. Misalnya, kata rumah, kursi, mobil atau mahasiswa. Dibawah ini adalah bagaimana penjelasan tentang fungsi bahasa yang mendasar adalah untuk menamai atau menjuluki orang, objek dan peristiwa. Setiap orang punya nama untuk identifikasi sosial. Orang juga dapat menamai apa saja,objek-objek berlainan, termasuk perasaan tertentu yang mereka alami. Penamaan adalah dimensi pertama bahasa dan basis bahasa, dan pada awalnya dilakukan manusia sesuka mereka. Bahasa memilki tiga fungsi:

Penamaan (naming atau labeling), interaksi dan transmisi informasi.

? Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha mengidentifikasi objek, tindakan atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi.
? Interaksi menekankan berbagai gagasan dan emosi, yang dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan.
? Informasi dapat disampaikan kepada orang lain, karena tanpa bahasa kita tidak mungkin bertukar informasi, kita tidak mungkin menghadirkan semua objek dan tempat untuk kita rujuk dalam komunikasi kita.

Komunikasi Verbal-mencakup aspek-aspek berupa ;

? Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif bila pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata menjadi penting dalam berkomunikasi.
? Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
? Intonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara yang tidak proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.
? Humor: dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989), memberikan catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stress dan nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa humor adalah merupakan satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.
? Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.
? Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yang disampaikan.

b. Komunikasi Non-Verbal

Adalah semua isyarat yang bukan kata-kata. Komunikasi Non-verbal mencakup semua rangsangan (kecuali rangsangan verbal) dalam suatu setting komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima, jadi definisi ini mencakup perilaku yang disengaja juga tidak sengaja sebagai dari bagian peristiwa komunikasi secara keseluruhan, kita mengirim banyak pesan nonverbal tanpa menyadari bahwa pesan-pesan tersebut bermakna bagi orang lain.
Sebagimana kata-kata, kebanyakan isyarat nonverbal juga tidak universal, melainkan terikat oleh budaya, jadi dipelajari, bukan bawaan. Dalam suatu budaya boleh terjadi variasi bahasa nonverbal:
? Bahasa tubuh
? Jenis kelamin
? Agama
? Usia
? Pekerjaan
? Pendidikan
? Kelas sosial
? Tingkat ekonomi
? Lokasi geografis dan sebagainya.

Dibandingkan dengan studi komunikasi verbal, studi komunikasi nonverbal sebenarnya masih relatif baru. Bila bidang pertama mulai diajarkan pada zaman Yunani kuno, yakni studi tentang persuasi, khususnya pidato, studi paling awal bidang kedua mungkin baru dimulai pada tahun 1873 oleh Charles Darwin yang menulis tentang ekspresi wajah. Ada dugaan bahwa bahasa nonverbal sebangun dengan bahasa verbalnya. Artinya pada dasarnya suatu kelompok yang punya bahasa khas verbal juga dilengkapi dengan bahsa nonverbal khas yang sejajar dengan bahasa verbal tersebut.
Istilah nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi diluar kata-kata terucap dan tertulus. Pada saat yang sama kita harus menyadari bahwa banyak peristiwa dan perilaku nonverbal ini ditafsirkan melalui simbol-simbol verbal.

Dilihat dari fungsinya, perilaku nonverbal mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
? Emblem (gerakan mata tertentu merupakan simbol yang memiliki kesetaraan dengan simbol verbal)
? Ilustrator (Pandangan kebawah dapat menunjukkan depresi atau kesedihan)
? Regulator (Kontak mata berarti saluran percakapan terbuka)
? Penyesuai (Kedipan mata yang cepat meningkat ketika orang berada dalam tekanan)
? Affect Display (Pembesaran manik mata “Pupil Dilation” menunjukkan peningkatan emosi.

Yang termasuk komunikasi nonverbal :

? Ekspresi wajah, Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah cerminan suasana emosi seseorang.
? Kontak mata, merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan. Melalui kontak mata juga memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang lainnya
? Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat dilakukan melalui sentuhan.
? Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
? Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas.
? Gerak isyarat, adalah yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan isyarat sebagai bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan stress bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress

Hipotesis

Hipotesis merupakan satu tekaan intelek yang cuba menyatakan hubung kait antara dua atau lebih pemboleh ubah.
Ciri-ciri hipotesis ialah :
• hipotesis mesti menghuraikan perhubungan antara pemboleh ubah dimanipulasikan dengan pemboleh ubah bergerak balas apabila pemboleh ubah lain dimalarkan.
• Hipotesis mesti berasakan kepada teori atau bukti yang menunjukkan bahawa hipotesis itu perlu dibuktikan.
• Hipotesis itu mesti boleh diuji.
• Hipotesis mesti ringkas dan jelas.
Hipotesis adalah usulan keterangan untuk gejala.

Dalam metode hipotetik-deduktif, hipotesis sebaiknya falsifabel, berarti bahwa mungkin bahwa itu bisa diperlihatkan bahwa itu adalah salah, biasanya oleh pengamatan.
Sebagai contoh, seorang pembaca yang menemukan artikel yang bermutu tinggi di Wikipedia mungkin membentuk hipotesis bahwa artikel Wikipedia hanya bisa diredaksikan oleh sangat memenuhi syarat profesor dengan Ph.D lipat ganda. Ini bisa dianggap sebagai hipotesis, karena falsifabel; bisa disalahkan dengan menyadari bahwa siapa saja bisa meredaksikan artikel Wikipedia, menggunakan pautan "Sunting halaman ini" di atas semua halaman. Suatu eksperimen sehubungan dengan ini adalah dengan mengklik pautan itu, meredaksikan halaman, dan menyimpannya. Jika halaman yang diganti muncul, dan anda tidak mempunyai ini Ph.D ganda, hipotesis anda disalahkan, dan eksperimen berakhir.

Budaya berkenaan dengan cara manusia hidup. Manusia belajar berpikir, merasa, mempercayaai dan mengusahakan apa yang patut menurut budayanya. Budaya adalah suatu konsep yang membangkitkan minat. Secara formal budaya didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirakhi, agama, waktu, peranan, hubungan ruang, konsep alam semesta, objek-objek materi dan milik yang diperoleh kelompok besar orang dari generasi kegenerasi melalui usaha individu dan kelompok.
Hubungan antara budaya dan komunikasi penting dipahami untuk memahami komunikasi antar budaya, oleh karena melalui pengaruh budayalah orang-orang belajar berkomunikasi. Komunikasi antar budaya akan lebih dapat dipahami sebagai perbedaan budaya dalam mempersepsi objek-objek sosial dan kejadian-kejadian.
Maka dari pengertian diatas disimpulkan bahwa, komunikasi antar budaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda ras, etnik, atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini. Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi (Tubbs, Moss:1996).

? Menurut pandangan antropologi. Kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
? Menurut pandangan sosiologi, kebudayaan meliputi semua hasil cipta, karsa, rasa dan karya baik yang materiil meupun non materil.
? Menurut pandangan komunikasi adalah proses pengiriman (lewat perilaku manusia) yang dilakukan oleh anggota dari suatu budaya (tentang cara hidup manusia) tertentu kepada anggota lainnya dari budaya lain.

Adanya unsur-unsur mengenai sosio-budaya yang diidentikkan dengan komunikasi antar budaya, diantaranya adalah:
? Sistem-sitem kepercayaan (belief)
? Nilai (value)
? Sikap (attitude)
? Pandangan dunia (world view)
? Dan Organisasi sosial (Social organization)

Masalah utama dalam komunikasi antarbudaya adalah kesalahan dalam persepsi sosial yang disebabkan oleh perbedaan-perbedaan budaya yang mempengaruhi proses persepsi. Pihak-pihak yang melakukan komunikasi antarbudaya harus mempunyai keinginan yang jujur dan tulus untuk berkomunikasi dan mengharapkan pengertian timbal balik. Asumsi ini memerlukan sikap-sikap yang positif dari para pelaku komunikasi antarbudaya dan penghilangan hubungan-hubungan superior-inferior yang berdasarkan keanggotaan dalam budaya-budaya, ras-ras, atau kelompok-kelompok etnik tertentu.

Variabel-variabel diatas sangat berpengaruh satu sama lain yang saling berhubungan anatra yang satu dengan yang lain (matriks kompleksitas).
Seorang PR (Public Releations) harus memiliki skill yang mumpuni jika harus melakukan suatu kegiatan dengan para pelaku komunikasi lainnya, karena PR adalah seseorang yang memiliki komitmen dan tanggung jawab yang besar terhadap ruang lingkup komunikasi serta hubungan yang baik dengan orang lain. Dengan kaitannya diatas PR harus memilki komunikasi yang sepadan dengan dirinya sendiri (komunikasi antar pribadi) ataupun kaitannya dengan komunikasi antarbudaya, agar terjalin suatu kekompakan dalam lingkup komuni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar